Novel Adikku Kekasihku Part5

Hari ini papa dan mamah pulang,

sungguh pagi yang buruk untuk menyambut kepulangan mereka.

listrik sudah normal kembali,
gw mulai hari baru ini dengan sedikit sentuhan musik klasik lawas.

cukup menarik untuk menemani aktivitas pagi hari gw.

sembari menyapu lantai gw liat dikamar gw pada belum bangun.

"Ndaa... nda bangun ndaa...?"

"emmmhh... udah pagi ya?"

"udah, ayo bangun"

"........." mengembalikan nyawanya

"tuh temen temen loe bangunin juga"

oke fikss, semua anak anak aneh itu sudah pada bangun,kecuali si eneng.
karna emang dia terkenal kebonya.



hari sudah mulai siang, mereka ber3 sudah pulang.



TOK...TOK...TOK...
"assalammualaikum?"

"itu pasti papa" pikir gw,

"waalaikumsalam" berlari membukakan pintu,

"pah,mah, udah pulang" mencium tangan mereka.

"udah, winda mana?" tanya mama

"tuh lagi didalem.. lagi mandi kayaknya," jawab gw

haah... akhirnya mereka pulang, langsung kubbuatkan minum untuk mereka..

"gimana kabar papa sama mama?"

"baik kok dik" jawab papa,

"kerjaanya gimana"

"lancar.. emmm... kapan kamu liburan dik?"

"papah mau ngajak aku liburan? waaah... asik donk, yaa mungkin minggu
depan kelas 2 dan 1 sudah diliburkan buat ujian kelas 3 pah"


"kita mau liburan pah?" teriak winda yang sepertinya mendengar obrolan kami,



"ya tergantung, mamah kamu mau ngak?" jawab papa

"maah..maaah... tuh papa ngajak liburan mama mau ngak?" teriak winda kedapur

"kemanaa...." jawab mama,

"kemana pah?" tanya winda

"ke ancol yuk" terang papa

"ke ancool..." teriak winda

"boleeh tuh" jawab mama singkat..

"asiik.. tuh pah mamah mau"
gw diem aja sambil cengar cengir liat tingkah winda yang lucu masih
pake handuk baru mandi tapi sudah teriak teriak.




tibalah saat itu kita berangkat keancol dari kendal, oh iya sepertinya
kerjaan papa dan mama menghasilkan banyak uang.
buktinya papa beli mobil, ya walaupun bukan mobil baru tapi rasanya seneng lah.



singkat cerita gw sudah tiba diancol...
papah sama mama memilih kepantai,

sedangkan gw disuruh nemenin winda naik wahana ini, itu...

yaa cukup berkesan sih bagi gw.
liat winda sepertinya seneng banget.

"dik, kita naik itu yuk?"
menunjuk wahana dufan tornado.

"gw capek"

"bilang aja kalo loe takut,"

"gw nga takut cuma capek, dari tadi ngikutin loe terus"

"ya udah gw naik sendiri aja"

"ya udah... gw tunggu disini"
lalu gw cari tempat duduk yang pas dan beli cemilan.

Setelah lama gw nunggu sambil duduk duduk, winda belum juga kembali

"ini anak udah belum ya kok belum kemari kemari dari tadi" pikirku

"mana handponeya ada di gw lagi" lanjut gw
(handphonenya ada didalem tas yang dibawa gw)

gw liat udah satu jam dia pergi tapi belum balik,

gw cari dia diwahana tornado
udah bolak balik tapi nga ada...
gw mau telpon papah tapi takut..

"kemana ya dia" pikirku,
sudah 3 jam dia hilang...

waktu itu gw panik banget,
tiba tiba ada telpon masuk dihpnya winda,

"halo"

"dikaa"

"winda? loe dimana dari tadi gw cariin..."

"ngak tau, gw ada dideket water outbond, gw duduk dibawah pohon"

"ya udah jangan kemana mana gw kesana!"

"tut....tut...tut..."

setelah cari cari wahana tsb, gw menemukan dia sedang duduk sendirian
dibawah pohon.

"ndaa...." teriak gw,

"........" tanpa menjawab dia langsung memeluk gw

"........"

"udah udah ngapapa kok..."
dia mulain menangis pelan..
memeluk gw begitu erat,

kemudian mengusapkan pipinya...
dengan hangat,

"udah yaa... ngapapa kok"

"........" mulai berhenti menangis,
namun dia masih belum melepaskan pelukanya.

"loe laper yaa?"

"......." mengangguk,

"ya udah kita makan yuk"

"........"

"ayo, udah ah nangisnya..."

"......." melepaskan pelukanya.

"btw loe tadi nelpon pake hpnya siapa?"

"pinjem orang,"

"ohhh"

"ya udah loe mau makan apa?"
siang itu kita lanjutkan dengan makan dan menemui papah sama mamah.

No comments:

Post a Comment