Novel Adikku Kekasihku Part13

Siangnya papah sama mamah juga sudah datang, dan teman teman sekolah
gw juga guru guru gw juga datang menjenguk gw..

namun gw sekeluarga dan arina sepakat untuk merahasiakan kenapa gw
bisa ada disini.

gw beralasan bahwa gw jatuh dari tangga,

gw ngak tega kalau winda harus menahan malu atas apa yang terjadi padanya.


nga ada yang spesial lagi,
hari hari gw dirumah sakit berikutnya sama saja seperti sebelumnya.


akhirnya dihari ke 6 gw sudah bisa pulang.






Dinginya hujan sore membasahi tubuh ini.
namun dari awal memang gw berharap hujan datang,

agar winda tidak melihat gw yang sedang menangis.



Siang itu gw sedang berada diantara bebatuan sungai yang mulai
mengering karna kemarau panjang.

disini adalah tempat biasa gw kalau perasaan gw sedang sedih.

gw teringat mamah kandung gw,
terakhir gw ketemu waktu kelas 3 SMP.

"Maah.. dika kangen sama mamah, mamah lagi apa ya?
mamah sehat kan mah?"
pikir gw



satu demi satu air mata gw mulai menetes,
disetiap tetesanya membawa kesedihan gw.
hanyut bercampur aliran sungai
semakin lama semakin jauh...

"dikaaa... loe disitu rupanya?" teriak winda yang sudah paham
kemana harus mencari gw disaat gw nga ada dirumah.

"......." mengusap pipi gw

"dikaa!"

"iya ndaa... kenapa?"

"dicariin mamah tuh, mau disuruh ngebenerin keran"

"iya bentar!"
gw baru inget kalau gw tadi pagi disuruh ngebenerin keran didapur,

"emang ada apa'an sih disungai, betah banget kayaknya"

"hehe.. nga ada apa apa kok nda, cuma enak aja main disungai"

"ooohh... ehh, mata loe kok sembab? nangis yaa? dasar cengeng"

"ehm, enggak kok siapa juga yang nangis."

"halah ngaku aja loe, abis diputusin yaaa? wahaha" ejeknya

"gw kangen mamah gw nda,"

"hmm... kenapa ngak loe tengokin?"

"loe tau sendiri kan papa ngelarang gw nengok mama gw?"

"yaa kenapa juga harus minta ijin kepapa"

"......."

"ya udah gw temenin loe gimana? sekalian gw pengen jalan jalan"

"ngak usahlah nda ngapapa..."

"ayolah, katanya loe kangen mama loe, gw juga penasaran mamah loe kayak gimana"

"......"

"oke yaa? siang ini juga kita berangkat?"

"loh kok mendadak banget? lagian gw juga belum bilang kalo gw mau"

"katanya loe kangen?"

"ya iya sih..."

"ya udah tinggal tengokin aja,
gampang urusan papa mah tinggal bilang aja mau main kerumah temen... beres!"

"ya udah..."

"nah gitu donk, udah jangan nangis lagi... loe kan cowo"

"iya iyaaa..."
lalu kita berangkat setelah gw ngebenerin keran.

gw seneng banget bakal ketemu mamah gw ditemanggung,
kota bersenyum,
kota kelahiran gw.





"ihh dika ngak lucu ah..."

"kenapa nda?"

"pelanin motornya!"

"kenapa?"

"PELANIN MOTORNYAA!!!"

"loe takut ya?"

"......" mencubit gw,

"ihh... jangan nyubit nyubit gitu bahaya!"

"makanya pelan aja"

"nga akan sempet winda kalau jalanya kaya elo"

"lagian ini udah jam 1, ntar kita pulang kemalaman" lanjut gw

"ya udah..."

"kenapa?"

"YA UDAH BOLOTT"


akhirnya kita tiba juga dirumah mama, yahh... walaupun dijalan sempet
kejar kejaran sama Polisi gara gara gw dicegat tapi ngak maumenepi.

temanggung memang terkenal dengan ketertiban pengguna jalanya,
karna disetiap waktu pasti selalu ada Polisi yang stand by disudut sudut jalan.


Akhirnya sampai juga,

"tok tok tok... assalammualaikum, maah?" gw mengetuk pintu rumah ini

seorang gadis sebaya membukakan pintu,
"ehmmm... ada apa ya mas?"
kata gadis itu

"loh, kamu siapa?"

"maksudnya? saya kan penghuni rumah ini?"

"terus bu ***** dimana?"

"mamah didalam, ehh tunggu sebentar! tadi mas waktu ngetok pintu
manggil manggil "maah" gitu ya?"

"lho...." gw terdiam.

"kenapa kak?" tanya winda sambil menggenggam tangan gw

"......" gw menggeleng,

"Siapa faa..." teriak seorang wanita dari dalam rumah,

"maah, mamah, ini dika maah?"
terdengar suara langkah cepat wanita itu semakin mendekat,

"Dika...."

"iya mah ini dika"

"Mamah kangen sama kamu nak," memeluk gw

"dika juga kangen sama mamah"
kami berdua tenggelam dalam pelukan, sementara winda dan gadis yang
menyadar didaun
pintu itu terdiam.

setelah puas melepas rindu, lalu gw masuk kedalam...

gw, mamah, dan winda duduk disofa ruang tamu...

rumah ini tak berubah masih seperti dulu,
hanya dari melihat foto foto
yang terpasang didinding gw sudah mengerti kenapa gadis itu ada
disini.

ternyata gadis itu adalah anak dari laki laki yang menikahi mama.

kata mama, sudah hampir 2 tahun usia pernikahan mereka...

gadis itu datang menghampiri kita dengan membawa nampan penuh minuman..
lalu dia duduk disamping mamah,

"mereka itu siapa mah?" tanya gadis itu

"ini dika anak mama, kakak kamu juga fa" jawab mama

"ohh... saya irfa kak" menyodorkan tanganya

"dika.." tersenyum, menjabat tanganya.

"ini winda adiku juga mah"
memegang pundak winda,

No comments:

Post a Comment